Monday, December 17, 2012

Konveksi Seragam Sekolah SMP [Bagian 3]


Konveksi Seragam Sekolah SMP - Wanita yang akrab disapa Ida ini juga mencontohkan alernatif padu padan yang lain, seperti baju bodo dengan kain Sutra Mandut dari Makassar dan tenun dari Nusa Tenggara Timur. "Tiap daerah punya ciri sendiri. Jika busana dikenakan dengan berbagai macam padu padan (kain), dengan sendirinya akan angkat kain-kain itu sendiri. Kami membuat acara ini untuk mengenal busana daerah," tutur Ida.

Sebagai organisasi non-profit yang berdedikasi pada pelestarian busana tradisional Indonesia, HRB juga mencoba mengedukasi pada masyarakat juga desainer untuk berkreasi dan memodifikasi busana nasional dengan tepat. Menurutnya, kreativitas dan modifikasi pada busana Nusantara boleh saja dilakukan. Namun sebaiknya jangan keluar dari ketentuan dan pakem yang sudah ada dan tidak merombaknya secara total sehingga kehilangan identitas bangsa.

Untuk itu, HRB pun melibatkan lima desainer ternama untuk memberi alternatif busana daerah yang lebih dinamis, namun tetap memerhatikan orisinalitas budaya itu sendiri. Kelima desainer tersebut adalah Carmanita, Ghea Panggabean, Musa Widyatmodjo, Ronald V. Gaghana dan Susi Lucon.

"Kami ajak desainer supaya bisa kreasikan dan beri alternatif pakai busana. Tahu ketentuan gimana berbusana nasional. Agar desainer mengerti berbusana nasional yang benar," terangnya.

Ke-40 kreasi desainer ini diperagakan oleh para ibu dari Serikat Istri Kabinet Indonesia Bersatu, pendukung dan pecinta busana nusantara, ibu-ibu yang telah berjuang dan selamat dari kanker payudara serta sederetan selebriti seperti Dian Sastrowardoyo, Wulan Guritno, Rima Melati, Dana Iswara dan Inggrid Kansil.

Selanjutnya

No comments:

Post a Comment