Sunday, December 2, 2012

Konveksi T-Shirt Bahan Cardet [Bagian 3]


Konveksi T-Shirt Bahan Cardet - "Kami telah melalui penderitaan untuk bertahan hidup dan memastikan untuk tetap hidup," ujar juru bicara Navajo Nation Erny Zah, dalam sebuah wawancara Senin (12/11).

"Setiap lelucon, baik dalam Halloween, Victoria’s Secret itu bagaikan meludahi wajah kita. Meludahi budaya kita, dan itu sangat menyesakkan," ujarnya.

Sebelumnya, Paul Frank Industries Inc. dan band No Doubt menerima kecaman serupa karena memakai hiasan kepala tersebut untuk pakaian produksi, pesta dan video musik. Mereka juga telah meminta maaf.

Jennie Luna, yang berasal dari suku Chicana and Caxcan, mengatakan masyarakat secara umum tidak peduli terhadap spiritualitas suku asli dan tidak paham bahwa hal itu tidak dapat digunakan dalam pemasaran secara komersil. Ia dan banyak pihak lain mengatakan bahwa pendidikan mengenai budaya suku asli Amerika perlu ditingkatkan.

"Kami adalah manusia, bukan pernyataan mode," ujar Luna. "Kami adalah masyarakat yang menghadapi masalah serius, dan tindakan yang memperkuat stereotip dan ketidakpedulian terhadap cara hidup kami sangat tidak bisa diterima."

ReGina Zuni dari Isleta Pueble di New Mexico menyarankan perusahaan yang ingin menggunakan unsur budaya suku asli Amerika untuk berkonsultasi dengan warga yang memiliki pengetahuan mengenai tradisi, budaya dan kebiasaan suku asli.

Ia sendiri tidak marah dengan penggunaan hiasan kepala oleh Victoria’s Secret, namun lebih kepada kurangnya perhatian pada perawatan kesehatan, pendidikan, perumahan dan isu lainnya terkait masyarakat Indian.

"Jika orang ingin menarik perhatian media mengenai isu yang dihadapi Indian, bukan itu masalah yang harus dikedepankan dan disoroti,” ujarnya.

No comments:

Post a Comment