Sunday, December 2, 2012

Konveksi T-Shirt Bahan Combed 30s [Bagian 3]



Konveksi T-Shirt Bahan Combed 30s - Yang berbeda adalah, kini Dian tidak lagi menggunakan motif kain bernuansa pelangi dengan metode jumputan. Kali ini dirinya mengolah busana tersebut dari bahan batik dan juga songket. Selain itu, warna yang digunakannya kali ini juga terlihat lebih berani karena penggunaan warna terang yang kuat. Sekalipun menghasilkan nuansa yang benar-benar berbeda, namun ciri khas Dian Pelangi berupa kain jumputan dan juga metode desain tabrak warna serta tabrak motif-nya juga masih terlihat.

Keprihatinan Imelda Kartini dan Yuliana terhadap batu koral laut yang terancam punah karena kerusakan alam ternyata menginspirasi mereka untuk mendesain busana bernuansa laut. Melalui Bretzel, Imelda dan Yuliana mengangkat tema "Acroporee" untuk menggambarkan hal ini. Cutting yang dihadirkan antara lain mini dress, kemeja tipis melambai, celana pendek, dan juga kemeja lace.

Untuk menghadirkan nuansa koral, Bretzel menggunakan aplikasi kain rajutan serta lace di beberapa bagian busananya. Semua busananya dihadirkan dalam balutan warna yang diangkat dari warna pasir, bebatuan pantai dan air laut.

Nuansa laut juga menginspirasi duo Carline Darjanto dan Ria Sarwono yang tergabung dalam Cotton Ink. Namun, Cotton Ink lebih berfokus pada tokoh si pelaut dengan mengangkat tema "Global Sailor". Penafsiran tokoh pelaut ini banyak digambarkan dalam corak stripes hitam putih dalam busananya. Selain pada baju, motif ini juga banyak digunakan pada celana palazzo, dress, pantsuitt, dan atasan. Warna yang banyak digunakan adalah warna-warna underwater yang lembut seperti biru, warna pastel, dan hitam putih. Bahan yang digunakan antara lain jersey dan juga tenun handmade.

Selanjutnya

No comments:

Post a Comment