Tuesday, January 22, 2013

Busana Muslim Lolos Hasil Seleksi Kewirausahaan BI dan Demokrasi Monokromatik Indonesia di Tahun 2012 [Bagian 2]


Busana Muslim Lolos Hasil Seleksi Kewirausahaan BI dan Demokrasi Monokromatik Indonesia di Tahun 2012 - Semoga dengan munculnya generasi-generasi yang menonjol di kalangan mahasiswa dapat menjadi volunteer, sehingga dapat memberi virus positif bagi mahasiswa lainnya agar berkembang jiwa entrepreneurship.

Pada kesempatan lain tim entre¬preneur FE Unissula yang terdiri atas empat mahasiswa, yaitu Fitria, Muthoharoh, Ririn, Juwita menjadi finalis National Sharia Bussines Plan Competition yang diadakan Ba-dan Persatuan Perguruan Tinggi Swasta se-Indonesia di UII Yog¬ya¬karta, belum lama ini.


Catatan editorial Deutsche Welle mengenai Indonesia 2012 menyoroti masalah toleransi yang semakin mencemaskan di negara demokrasi bernama Indonesia. Bagaimana melihat Indonesia masa kini? Potret tentang Indonesia mutakhir bisa berbeda-beda. Bagi banyak orang di dunia, khususnya di barat, Indonesia masih dipandang sebagai salah satu contoh negara berpenduduk muslim yang paling sukses mempraktekkan demokrasi.

Tapi masalahnya, perlahan-lahan gambaran indah itu pudar.

Makin Tidak Toleran
Jajak pendapat Oktober 2012 yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia mengungkapkan fakta: masyarakat Indonesia semakin tidak toleran. Hampir setengah masyarakat Indonesia tidak suka hidup berdampingan dengan kelompok minoritas di dalam Islam: 46,6 persen tidak suka bertetangga dengan Ahmadiyah, dan 41,8 persen tidak nyaman hidup dengan pemeluk Syiah.

Survey ini memperlihatkan, sikap tidak toleran naik hampir dua kali lipat dalam tujuh tahun terakhir. Tahun 2005 sikap tidak toleran atas kelompok agama lain adalah 8,2 persen. Kini angka itu menjadi 15,1 persen. Lebih mencemaskan lagi, karena polling itu menemukan bahwa hampir satu dari empat orang Indonesia bisa mentolerir kekerasan untuk menegakkan apa yang mereka yakini sebagai prinsip agama.

Selanjutnya

No comments:

Post a Comment