Tuesday, January 29, 2013

Nyaman, Modern, dan Tetap Indonesia dengan Busana Muslim Kain Tradisional [Bagian 2]


Nyaman, Modern, dan Tetap Indonesia dengan Busana Muslim Kain Tradisional - Sementara Dian Pelangi menghadirkan desain busana muslim dengan kain Indonesia yang berwajah internasional. Menurut perancang yang banyak berkreasi dengan jumputan ini, kain Indonesia tidak hanya bisa dikemas menjadi tren di dalam negeri. Beberapa label mode dunia bahkan mulai mengadopsi corak jumputan, tetapi membuatnya dengan cetak.

Gemas dengan itu, Dian berharap kain jumputan Indonesia yang dibuat dengan celup ikat bisa mendunia. Dari sejumlah pergelaran di luar negeri, Dian membuktikan, karyanya yang berbahan jumputan begitu diminati, bahkan oleh konsumen yang tak berbusana muslim. Dengan buatan tangan tentu tak bisa dihasilkan kain jumputan yang motifnya persis sama walaupun berkarakter sama. Keunikan itu ternyata juga bisa dihargai konsumen mode di luar negeri dengan penjelasan yang tepat.

”Wajah” internasional, antara lain, dituangkan Dian pada koleksi terbarunya yang menampilkan motif jumputan ”berbau” Afrika. Pewarnaan dan payet pun dibuat khusus untuk memperkuat cita rasa itu. Pilihan warna, seperti terakota, merah marun, dan hijau emerald, ditabrakkan dengan oranye mencolok, tetapi juga berpadu dengan warna netral. Dalam desain busana muslim, Dian juga memberi ruang padu padan bagi konsumen.

Nita Azhar, perancang yang tinggal di Yogyakarta, menawarkan cara lain. Sebagai perancang, pemilik label Batik Soga ini lebih banyak mendesain kain panjang batik. Dalam berbagai pergelaran di luar negeri, Nita lebih banyak menampilkan kain panjang batik sekaligus memberi tips cara pakainya. Kain-kain itu, misalnya, diikat, dililit, atau jadi menyerupai gaun malam dengan sematan dan draperi.

Selanjutnya

No comments:

Post a Comment