Thursday, January 3, 2013

Konveksi Wearpack Bahan Drill [Bagian 3]


Konveksi Wearpack Bahan Drill - Sejak menjadi manajer produksi, pengetahuannya bertambah. Jika dulu ia hanya tahu cara menjahit, kini ia juga mempelajari hal-hal lain termasuk manajemen perusahaan. Di tangannya, perkembangan Hero cukup drastis. Ia lalu berpikir untuk membuat usaha serupa karena telah mempunyai pengalaman yang cukup. Pada tahun 2007 ia memutuskan berhenti dan membuka usaha sendiri, tentu saja atas restu kakaknya, M Aras, pemilik Hero Tailor.

Namun ia terkendala modal untuk membeli bahan dan sewa ruko. Seorang pengusaha tekstil, Johan, dari Viktor Tekstil, lalu meminjamkannya modal. Modal itu lalu digunakan untuk membuat sejumlah jas sekaligus mengontrak rumah di Jl Abdullah Dg Sirua untuk dijadikan rumah produksi sekaligus tempat menerima order jahitan.

Oleh Johan, jas produksi Amir, di bawah bendera Ardian Tailor, lalu dijual di MTC Karebosi Makassar. Sambil menanti orderan dari Johan, Amir lalu mencari orderan di tempat lain. Untuk mengenalkan produknya pada konsumen, ia beriklan di Tribun Timur. Sejak saat itu, order pun meningkat termasuk dari Tribun sendiri.

"Setelah beriklan, Tribun lalu memesan ratusan baju untuk karyawannya hingga sekarang. Kalau tidak salah saya mulai menjahit baju untuk karyawan Tribun sejak 2008," ujarnya.

Atas bantuan salah seorang rekannya di Tribun, ia lalu mendapat order untuk menjahit baju karyawan bank, langsung untuk 52 cabang. Sejak saat itu order yang datang semakin banyak seperti dari pejabat, bank swasta, bank pemerintah, instansi pemerintah, dan masih banyak lagi.

Kini ruko di Jl Abdullah Dg Sirua yang dulu ia kontrak telah menjadi hak miliknya. Sekolah yang dulunya sempat putus telah ia selesaikan. Bahkan dalam waktu dekat ia akan mendaftar sebagai mahasiswa baru di sebuah perguruan tinggi.

Selanjutnya

No comments:

Post a Comment