Sunday, April 8, 2012

Salah Kaprah Dalam Busana Muslim


Salah Kaprah Dalam Busana MuslimSalah Kaprah Dalam Busana MuslimSalah Kaprah Dalam Busana Muslim

Salah Kaprah Dalam Busana MuslimSalah Kaprah Dalam Busana MuslimSalah Kaprah Dalam Busana Muslim
Busana Muslim Bandung - Salah kaprah dalam soal ber busana muslim mungkin umumnya terjadi karena mereka menggunakan busana muslim yang tidak syar’i. Namun disamping ke salah kaprahan yang bersifat blunder absolute ini, ada juga blunder lain berkenaan dengan gaya ber busana muslim.

Terkadang ada beberapa orang yang ber busana muslim yang syar’i dan tidak melanggar aturan aturan agama namun terlihat kampungan dan maksa. Walaupun perintah busana muslim telah diikuti namun tidak berarti sang pengguna melupakan aturan dasar mode busana muslim.

Di antara kesalahan mendasar ini adalah pada saat melakukan padu padan. Banyak sekali orang ber busana muslim yang mengenakan padu padan tanpa memperhatikan kombinasi warna. Dan lebih parahnya terkadang orang memadukan busana muslim tanpa memperhatikan bentuk-bentuk dari busana muslim yang hendak di aplikasikan.

Pemaksaan kehendak seperti ini akan menyebabkan anda terlihat kacau. Seperti ketika anda menggunakan dress midi anda. Daripada anda memaksakannya dalam ilmu padu padan, ada baiknya anda memotong dress tersebut hingga mencapai atas lutut sehingga anda dapat menjadikannya blus. Namun terdapat pengecualian jika dress midi anda bermodel lurus dan juga baggy.

Selain kesalahan pada padu padan. Banyak orang yang relatif ingin praktis sehingga senang menggunakan bergo. Bergo akan membuat anda seperti orang malas. Malah terkadang bergo yang bersifat ketat akan membuat bentuk kepala beberapa orang terlihat buruk.

Hakikat bergo adalah untuk memudahkan dan merapikan anda ketika berjilbab. Sehingga bergo sudah seharusnya ditumpuk dengan busana muslim kerudung atau kain lainnya. Lagipula penggunaan bergo tanpa ditutupi busana muslim jilbab akan menyebabkan anda membukan bagian aurat leher sehingga anda tidak lagi mengenakan busana muslim yang syar’i.


No comments:

Post a Comment