Monday, October 29, 2012

Menerima Makloon Jahit Jas Almamater [Bagian 2]

Menerima Makloon Jahit Jas Almamater - Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kota Solo diselenggarakan dengan berbagai ragam acara. Tepatnya di ajang Solo Car Free Day (CFD) di Jalan Slamet Riyadi. Berbagai lapisan masyarakat dari anak-anak, remaja, pemuda dan orang tua larut dalam peringatan ke-84 hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada Minggu (28/10).

Diawali dari aksi Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa se-UNS yang menggelar aksi damai. Puluhan mahasiswa yang menggunakan jaket almamater ini melakukan orasi dan kegiatan teatrikal menyentil semangat kepemudaan saat ini yang tergerus oleh perputaran zaman.

"Pemuda tidak lagi menjunjung tinggi nilai persatuan yang ada di dalam ikrar sumpah pemuda. Pemuda tidak lagi menanamkan nasionalisme. Tetapi banyaknya tawuran, korupsi malahan digawangi oleh pemuda. Ini menjadi keprihatinan kami," ujar Jani, korlap aksi.

Para mahasiswa lalu mengajak pengunjung CFD untuk turut serta menuliskan harapan dan asa di spanduk kosong. Spanduk kosong bertuliskan "tuliskan harapanmu untuk pemuda" ini rencananya akan diserahkan kepada Pemkot Surakarta dengan harapan pesan warga Solo ini diimplementasikan dengan bantuan pemerintah.

Aksi tidak kalah menarik disampaikan puluhan siswa dari SDN Tambak Boyo III. 38 siswa putra-putri dengan berpakaian unik menyanyikan lagu perjuangan dan deklamasi. Tubuh dan muka para siswa serta guru dibalut sobekan kertas koran. Pakaian nyentrik ini kontan menarik perhatian warga Solo.

Ririn Retno Hidayati, guru Seni Budaya sekaligus pendamping siswa mengatakan, para siswanya ingin memberikan hal lain dalam peringatan Sumpah Pemuda tersebut. "Harapan kami budaya bangsa tetap dijaga. Untuk baju koran ini dipakai untuk memicu kreativitas anak-anak agar mampu memanfaatkan koran bekas. Siapa tahu anak-anak nanti bisa menjadi desain dan memicu minatnya melalui baju koran ini," katanya.

No comments:

Post a Comment