Monday, October 29, 2012

Menerima Makloon Jahit Seragam Sekolah SD [Bagian 2]

Menerima Makloon Jahit Seragam Sekolah SD - "Benar-benar keterlaluan, masak gedung sekolah dijadikan lahan untuk melakukan korupsi. Lelang itu jelas penuh dengan rekayasa. Kepala Disependik (Disdik) sengaja mengondisikan para kepala sekolah (Kasek) penerima DPPIP tahap 2 dengan cara mengarahkan agar memilih rekanan tertentu dalam proyek galvalum. Seharusnya Dispendik itu mengurus pendidikan bukan malah mengurus proyek, " teriaknya.

Amir menuturkan, dalam memuluskan salah satu rekanan pada 4 September 2012 lalu, Kepala Disidik mengumpulkan sebanyak 31 kepala SD selaku penerima proyek DPPIP. Pertemuan yang dilakukan di ruangan kepala Disdik itu, para kepala SD diarahkan memilih rekanan tertentu. Amir mengaku memiliki bukti rekamannya. Amir kemudian menuju Mapolres Situbondo, guna melaporkan dugaan korupsi.

"Ada beberapa kasek (kepala sekolah) yang mengadukan tentang ketidakeberesan pelaksanaan proyek galvalum tersebut. Selain itu, untuk melengkapi laporan dugaan korupsi Kepala Dispendik, kami menyertakan sejumlah dokumen dan foto sejumlah sekolah penerima proyek DPPIP serta bukti rekaman kadis yang mengarahkan para kasek untuk memilih rekanan tertentu," ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Fathorrachman membantah tudingan Amir. Tapi Fathorrachman mengaku kalau pada 4 September 2012 lalu pihaknya pernah mengumpulkan seluruh kepala SD penerima DPPIP tahap II.

"Dalam pertemuan itu, kami hanya melakukan sosialisasi tentang kualitas galvalum yang baik sesuai dengan RAP dalam proyek tersebut. Jadi tudingan LSM Garansi itu tidak benar, karena dalam pertemuan itu kami tidak pernah mengarahkan para kasek untuk memilih rekanan tertentu.

No comments:

Post a Comment