Indonesia adalah Negara yang Kaya Dengan Pilihan Gaya Berjilbab - Irna juga berusaha memopulerkan kain tradisional untuk difungsikan sebagai jilbab, seperti yang terdapat dalam buku yang ditulisnya, Ethnic Pashmina for Hijabista. Kain-kain tradisional yang pada umumnya bermotif ini serasi dipadukan dengan pakaian polos (tak bermotif).
”Untuk warna, sekarang ini sedang musim konsep tabrak warna. Jadi, jangan takut mengenakan warna apa pun. Kalaupun mau dikombinasikan dengan pakaian bermotif, sebaiknya memilih warna yang senada,” kata Irna.
Pengarah gaya yang juga penulis buku 40 Gaya Hijab dengan Pashmina dan Selendang, Reni Kusumawardhani, juga mengangkat jilbab yang menggunakan selendang atau pashmina sebagai tren. Bahan dan motif pashmina yang digunakan juga beragam. Ada motif tie dye dengan bahan kaus, ada pula selendang bernuansa etnik, atau bahkan polos.
Tabrak warna
Selain jilbab selendang, marak pula jilbab bermodel segitiga. Jilbab model ini biasanya sudah berornamen hias. Di Indonesia bisa ditemukan jilbab segitiga yang tidak hanya berbahan katun atau sifon, tetapi juga bahan rajut, satin, kaus, kombinasi brokat, dan sebagainya. Motifnya pun beragam. Ada pula yang diberi aplikasi, seperti korsase dan bordiran.
”Berjilbab itu kreasi yang bebas,” ujar Reni. Tentu dengan tetap berpegang pada fungsinya menerapkan ajaran Islam dalam tata busana.
Di Indonesia, kreasi ini lebih beragam dibandingkan dengan gaya berjilbab di negara lain, seperti yang dirangkum perancang busana muslim Dian Pelangi …
Selanjutnya
No comments:
Post a Comment