Jasa Jahit, Sablon dan Bordir Membantu Jokowi Membangun Brand Image - Pakar Konveksi yang selama ini kerap menerima makloon jasa jahit, sablon dan juga bordir untuk keperluan kampanye, paham betul tentang pembangunan image yang dilakukan oleh Jokowi melalui pakaian yang dikenakannya selama pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Kini, setelah resmi menjadi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi disarankan untuk tidak mengubah penampilannya dari tampilan busana sederhana menjadi tampilan busana ala pria kosmopolitan. Bila itu terjadi, hal ini mengindikasikan bahwa pria kelahiran Surakarta, 21 Juni 1961 ini terkena city syndrome.
Demikian yang diungkapkan pengamat mode dan gaya hidup ternama di Indonesia, Sonny Muchlison.
“Saya ingin Jokowi tidak berubah. Dia tetap tampil apa adanya seperti yang diperlihatkan selama ini. Kalau tiba-tiba penampilannya berubah dan sering pakai busana branded, kan jadi aneh," tutur Sonny, belum lama ini.
Menurut Sonny, seseorang yang mengubah penampilannya menjadi pria kosmopolitan lantaran tinggal di Jakarta, berarti terkena gagap kota. “Nah, Jokowi sebaiknya jangan mengalami hal itu atau dinamakan city syndrome,” katanya.
Memang sah-sah saja bila Jokowi beli produk bermerek karena punya uang. Namun, Sonny tahu betul bahwa pria yang terlihat tampan saat pakai beskap dengan bawahan kain ini suka mengenakan produk lokal.
"Semua bajunya, saya rasa tidak buatan desainer. Dia punya penjahit langganan. Bahkan, busana produk Laweyan pun dia pakai," tutur Sonny yang terakhir ketemu Jokowi saat pergelaran busana tunggal Anne Avantie di Pelataran Keraton Kesunanan Surakarta Hadiningrat, Solo, tahun lalu.
Selanjutnya
No comments:
Post a Comment