Jasa Jahit, Sablon dan Bordir turut membudidayakan kain etnik tanah air - Pelatihan menenun itu sampai ke tahap menyusun corak dan warna kain tenun berdasarkan desain yang ada. Ada beberapa corak yang umumnya dikerjakannya, seperti kain ikat tenun corak bunga khas Garut. "Ada yang menggunakan corak bunga puspa dan corak bunga tapak dara," kata Hendar.
Saat ini, para warga yang mendapat pelatihan itu sudah terampil menenun. Karena terkendala permodalan, mereka kini masih bekerja untuk Hendar. "Jadi selain melatih menenun, saya juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar," ujarnya.
Hendar sendiri memiliki usaha pembuatan tenun di bawah bendera usaha Sutra Alam Mandiri. Kendati bekerja untuknya, Hendra lebih menganggap mereka sebagai mitra.
Untuk itu, mereka tidak diberi gaji per hari. Pendapatan yang mereka kantongi ditentukan dari seberapa panjang kain yang berhasil mereka olah menjadi kain tenun. "Jadi sistem borongan," kata Hendar.
Dengan sistem borongan ini, ia ingin mereka semakin giat bekerja. Sebab, semakin rajin menenun, kian besar pula pendapatan yang mereka dapatkan. "Mereka pun akan semakin terampil," ujar Hendar.
Dengan dibantu oleh para ibu-ibu rumah tangga tersebut, kapasitas produksi Hendar kini terus meningkat. Bila sebelumnya hanya bisa menghasilkan sekitar 60 meter kain per bulan, saat ini sudah mencapai 300 meter per bulan. "Kain tenun buatan mereka kini sudah sangat berkualitas dan laku di pasar," ujarnya.
Selanjutnya
No comments:
Post a Comment