Tuesday, July 17, 2012

Akuisisi Valentino oleh Bangsawan Qatar [Bagian 3]



Akuisisi Valentino oleh Bangsawan Qatar - Akuisisi terhadap Valentino yang dilakukan oleh Investor Qatar tersebut, terbilang merupakan langkah yang tepat karena label tersebut ikonik, berkualitas, mapan, dan juga punya basis konsumen loyal di seluruh dunia. Adapun pembelian rumah mode Valentino oleh bangsawan Qatar, diduga dipengaruhi rayuan istri Raja Qatar, Sheikha Mozah, yang terkenal sangat menyukai gaun-gaun Valentino. Sang istri juga diketahui memiliki Qatar Luxury Group dengan saham tertanam di produsen produk kulit eksklusif Prancis,Le Tenneur & Cie. 

Rumah mode Valentino, jika kira bandingkan dengan “sepupu-sepupu” senegaranya, seperti Gucci, Prada, Fendi, dan Salvatore Ferragamo, memang terbilang masih muda. Namun, rumah mode yang berbasis di Milan, Italia ini mempunyai ciri khas tersendiri yang membuatnya menjadi favorit fashionista internasional. Terutama koleksi “Valentino Red”, rangkaian gaun adibusana berpalet merah kegemaran para aktris Hollywood dan bangsawan di seluruh dunia.

Pada 1998, Valentino dan partner bisnisnya Giancarlo Giammetti menjual perusahaan ke HdP, grup konglomerasi asal Italia, senilai USD300 juta. Selanjutnya, pada 2002, Valentino SpA kemudian dijual ke Marzotto Apparel, raksasa tekstil asal kota Milan, seharga USD210 juta. Lima tahun kemudian,rumah mode Valentino kembali berpindah tangan, kali ini ke firma ekuitas Inggris, Permira.

Investasi senilai 5,3 miliar euro itu tidak berjalan begitu mulus. Krisis ekonomi semakin memperparah kondisi Valentino yang pada saat itu terlilit utang hingga 2,3 miliar euro. Namun, terima kasih kepada basis konsumen loyal Valentino serta tumbuhnya pasar couture baru di Timur Tengah dan Asia yang menghindarkan Valentino dari ancaman gulung tikar. Basis konsumen ini pulalah yang menjadi pertimbangan utama Investor Qatar dalam mengakuisisi Valentino. [bmb/ya]

No comments:

Post a Comment