Tuesday, July 17, 2012

Majalah Mode Khusus Busana Muslim [Bagian 3]



>Majalah Mode Khusus Busana Muslim - Namun majalah ini tidak luput dari kritik media pro-Islamis. Salah satu penulisnya menduduh Ala merusak perempuan dan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam yang memerintahkan perempuan untuk berpakaian sederhana sehingga tidak mengedepankan batasan aurat yang disiratkan Islam. Namun Tunc tidak memedulikan kritik semacam itu.

Bagi Tunc, memakai jilbab tidak berarti Anda tidak bisa mengikuti mode. Menurut Tunc, semua perempuan mana saja, berjilbab ataupun tidak, dapat mengikuti dan berdandan sesuai mode jika mereka ingin melakukannya dan juga jika mereka dapat melakukannya dengan benar.

Tunc dan Ala, ingin perempuan modern, berjilbab, menarik dan elit tahu bagaimana berpakaian dan membawa dirinya dengan baik tanpa melupakan batasan batasan yang dituliskan dalam Al-Qur’an dan Hadist.

Di tengah pertumbuhan konsumsi yang tinggi dan sirkulasi Ala yang mencapai lebih dari 200.000 dan terus meningkat, tidak sulit untuk menemukan perempuan seperti yang direpresentasikan Ala di wilayah modern dan modis di Istanbul.

Salah satu perempuan pelanggan Ala mengemukakan bahwa toko-toko yang menjual pakaian yang bisa mereka kenakan sangat terbatas. Majalah Ala membantu mereka dalam mengatasi hal itu. Ia memberikan alternatif-alternatif seperti rekomendasi pakaian di toko dan tempat-tempat yang sesuai untuk perempuan muslimah modern yang banyak berada di Turki.

Seiring mapannya majalah tersebut di dunia mode Turki, manajemen Ala sudah merencanakan sebuah program mode di televisi dan edisi-edisi untuk negara-negara Arab dan negara-negara Eropa dengan populasi Muslim yang besar. Mungkinkah Indonesia menjadi target Ala berikutnya? [bmb/ya]


[Back]

No comments:

Post a Comment