Sunday, June 24, 2012

Seluk Beluk Pola Pakaian Bagi Konveksi (Bagian 4)


Pola Dasar Jahit Konveksi
Pola Dasar Jahit Konveksi

Seluk Beluk Pola Pakaian Bagi Konveksi (Bagian 4) Selain dari pembuatan pola dasar, dalam konveksi ada juga istilah pecah pola. Pecah pola (pecah model, bahasa Inggris: pattern drafting) adalah proses mengubah pola dasar menjadi pola yang sesuai dengan model busana. Caranya antara lain dengan memindahkan lipit, memotong, menyambung, atau memanjangkan dan memendekkan (menambahkan atau mengurangi ukuran) pada bagian-bagian tertentu pada pola dasar.

Pola dasar rok, misalnya, dapat diubah menjadi pola rok berbagai macam model. Pola dasar rok yang dikurangi lebar bagian bawah akan menjadi pola rok span. Begitu pula halnya dengan jenis-jenis pakaian yang lain. Bagian bawah pola dasar celana panjang bila dipendekkan hingga beberapa sentimeter di atas lutut akan menjadi polacelana bermuda.

Sebelum kain digunting, potongan-potongan pola disusun di atas kain. Garis-garis seperti batas kampuh atau garis kupnat dijiplak ke atas bagian buruk kain dengan memakai rader dan karbon jahit. Kapur jahit dipakai untuk menuliskan tanda-tanda sementara di atas kain yang tidak dapat dibuat memakai rader.

Saat pembuatan pola, baik itu pola dasar ataupun pecah pola, terlebih dahulu kita perlu mengenal sejumlah tanda tanda atau simbol yang digunakan dalam pembuatan pola. Sejumlah tanda tanda (simbol) dipakai pada pola untuk memberi instruksi sewaktu menggunting kain dan menjahit. Dengan memakai tanda-tanda pada pola, pembuat pola juga dapat menyampaikan instruksi kepada orang lain.

Tanda-tanda di antaranya dapat dipakai untuk memberi tahu posisi corak kain, cara menggunting kain, cara menyatukan bagian-bagian pakaian, jenis jahitan, garis-garis saku, dan posisi lubang kancing. Garis dengan pensil hitam berarti garis tepi untuk pola asli, garis merah berarti garis tepi pola bagian muka, dan garis biru berarti garis tepi pola bagian belakang.

No comments:

Post a Comment