Friday, June 8, 2012

Investor Industri Konveksi dan Garmen Eksodus Ke Jawa Tengah


Jawa Tengah Menarik Minat Investor Susu dan Garmen
Jawa Tengah Menarik Minat
Investor Susu dan Garmen

Pakar Konveksi – Di Indonesia bidang industri garmen merupakan bidang industri yang terus mengalami peningkatan sehingga begitu diminati oleh investor industri dari mancanegara. Eksodus investor bidang Industri tidak hanya dirasakan oleh industri bidang konveksi dan juga garmen. Bidang industri pengolahan susu juga turut merasakan buah manis pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah republik Indonesia.

Untuk menyambut masuknya investor pengolahan susu terbesar, pemerintah Jawa Tengah sedang mempermudah proses perizinan dan turut serta dalam penyediaan infrastruktur untuk industri pengolahan susu tersebut. Pemerintah Jawa Tengah juga sedang menyiapkan lahan kosong seluas 200 hektar di daerah Ampel Boyolali. Rencananya area tersebut akan diubah menjadi pabrik pengolahan susu dan juga peternakan sapi perah.

Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo mengakui bahwa para investor asal negara Korea Selatan itu sebenarnya hanya memindahkan lahan usahanya karena mereka menilai Jawa Tengah mempunyai daerah yang lebih kompetitif. Sebelumnya para investor sudah menanamkan modalnya di salah satu provinsin di Indonesia, namun kini tengah dipindahkan ke Jawa Tengah.

Diharapkan nantinya industri pengolahan susu ini akan menyerap tenaga kerja hingga sebelas ribu jiwa. Targetnya di tahun 2013, area tersebut sudah berubah menjadi pusat industri dan juga teknologi pengolahan susu.

Selain itu, para investor garmen juga beramai ramai mencabut modalnya dari provinsi lain untuk menanamkannya kembali di Jawa Tengah. Nantinya industri konveksi skala besar ini diharapkan dapat menarik tenaga kerja baru sebesar empat ribu jiwa di kawasan Sragen. Untuk garmen sendiri mereka telah selangkah lebih awal dibanding investor susu dalam membangun pabrik mereka.

Namun gubernur masih dilanda galau terutama saat harus menyikapi masalah pembebasan lahan. Dikhawatirkan masyarakat akan meminta biaya ganti rugi pembebasan dengan harga yang tidak masuk akal. Bibit menghimbau masyarakat Jawa Tengah untuk tidak menaikkan harga pembebasan lahan terlalu berlebihan. Dikhawatirkan para investor tersebut akan pergi dan membatalkan rencana mereka.

No comments:

Post a Comment