Saturday, June 16, 2012

Polemik Bagi Kalangan Pengusaha Konveksi Kota Padang (Bagian 2)



Konveksi Seragam Sekolah
Pakar Konveksi - Kini, para pedagang merasakan kebingungan mencari jalan bagai¬mana caranya mereka membayar utang utang modal yang telah mereka gunakan tersebut. Hal ini belum dihitung bersama pembayaran jasa konveksi yang menjadi anak jahit mereka.

Tidak hanya para pedagang, hal senada juga disampaikan para pengusaha konveksi. Pengusaha konveksi yang biasanya telah menerima order pemesanan baju sekolah. Hingga kini belum ada yang pesan, masih nihil. Malah kini, banyak anak jahit yang dimiliki para konveksi tak bisa dan belum dapat bekerja.  Para pengusaha konveksi meminta Pemko untuk mengkaji kembali kebijakan penjualan baju seragam melalui koperasi tersebut karena berdampak pada kesejahteraan orang banyak.

Menanggapi berbagai keluhan yang dilontarkan oleh para pedagang seragam dan juga pengusaha konveksi, Kepala Dinas Pendidikan Padang, Indang Dewata membenarkan pada tahun ajaran baru 2012/2013, baju seragam sekolah ditangani oleh masing-masing koperasi sekolah.

Kebijakan ini diberlakukan untuk tujuan menghidupkan kembali koperasi sekolah yang saat ini sudah nyaris mati di banyak sekolah. Malah diketahui beberapa sekolah kini tidak memiliki koperasi sekolah. Kebijakan ini juga mempunyai tujuan sekaligus untukmembantu siswa yang kurang mampu agar dapat lebih mudah men¬dapatkan pakaian seragam sekolah. Karena, seragam sekolah tersebut bisa dicicil dalam pem¬bayarannya.

Pemerintah Kota Padang menilai bahwa kebijakan ini sebenarnya tidak akan memberikan masalah yang berarti bagi pedagang dan pengusaha konveksi. Pihak pedagang atau pengusaha konveksi bisa bekerja sama dengan pusat koperasi sekolah. Lagipula, para siswa tidak dipaksa untuk membeli melalui koperasi sekolah, mereka juga diperbolehkan untuk membeli di luar sekolah.

No comments:

Post a Comment