Tuesday, June 12, 2012

Sejarah Baju Koko di Indonesia

baju koko kaos motif
Koko Kaos Motif
Istilah Baju Koko  sangat identik dengan busana muslim yang lazim digunakan oleh pria muslim di Indonesia. Trend menggunakan baju koko bagi pria muslim seakan sudah menjadi keharusan ketika mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan besar ataupun hanya sekedar digunakan untuk pergi beribadah ke mesjid. Desain baju koko yang marak diproduksi akhir-akhir ini sudah banyak mengalami inovasi dengan berbagai macam model yang didesain sedemikian rupa demi untuk menambah nilai value dari baju koko tersebut. Namun, dibalik itu semua terdapat sejarah panjang mengenai  baju koko yang dikenal oleh masyarakat Indonesia sekarang ini.

Menurut sejarawan JJ. Rizal, sejarah kemunculan baju koko di Indonesia sangat erat kaitannya dengan adat masyarakat Tionghoa yang berbaur dengan penduduk pribumi sehingga banyak diadaptasi oleh berbagai suku di nusantara. Dipercaya
bahwa desain awal baju koko yang kita kenal sekarang ini berasal dari adanya kebiasaan pria Tionghoa yang menggunakan baju Tui khim yang merupakan pakaian yang lazim dipakai pada masa tersebut. David Kwa, seorang pengamat budayayang meruapak peranakan Tionghoa berpendapat bahwa sejak berdirinya Tiong Hoa Hwe Kwan(THHK), yakni perkumpulan Tionghoa pertama pada masa Hindia Belanda para tahun 1900, serta runtuhnya dinasti Cheng pada tahun 1911, semakin banyak pria Tionghoa yang meninggalkan pakaian tui khim dan beralih menggunakan setelah jas bergaya eropa yang dianggap stylish pada masa itu. Akibat adanya akulturasi budaya antar kebudayaan Tionghoa dan masyarakat pribumi, lambat laun banyak pria di daerah betawi yang mengadaptasi baju yang kerap disebut baju Tikim ini yang dipadukan dengan celana komprong sehingga lama kelamaan menjadi pakaian keseharian yang sering digunakan ketika itu. Banyak pula pendapat budayawan yang memiliki opini bahwa sejarah nama baju Koko berasal dari sebutan “engkoh-engkoh” yang merupakan nama panggilan bagi pria Tionghoa.

Setelah melewati masa yang panjang serta kian terbukanya pandangan masyarakat dalam menerima akulturasi kebudayaan asing, pada era tahun 1990-an berbagai unsur Islam mulai mendapat ruang dalam struktur Negara dan ruang publik hingga sekarang. Bagi anda pelaku bisnis konveksi yang mengkhususkan diri dalam pembuatan produk busana muslim, baju koko dapat menjadi sebuah komoditas yang memiliki daya jual yang tinggi, khususnya menjelang hari-hari besar seperti pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Kami pun memiliki beberapa beberapa koleksi baju koko dengan desain yang casual dan stylish berbahan katun lembut yang cocok dipakai untuk beribadah maupun untuk busana santai. Silakan melihat-lihat pilihan koleksi baju koko kami pada galeri website ini, siapa tahu  menjadi referensi bagi keluarga dan kerabat anda yang jenuh dengan baju koko dengan model yang konvensional.  

No comments:

Post a Comment